Label

Senin, 10 Oktober 2011

Berawal Dari Ejekan Seorang Teman..

Tersebutlah seorang kenalan yang sangat ahli memainkan suatu jenis alat musik. Dia bermain dalam sebuah band yang cukup dikenal di suatu wilayah. Jika anda berkesempatan mengobrol dengannya, anda akan tahu bahwa selera musiknya lumayan. Cobalah berbincang lebih jauh, mungkin anda akan tersenyum karena akan terlihat bahwa dia kurang mengerti apa yang dia bicarakan. Meski begitu jangan terlalu membantah, dia keras kepala dan argumen anda akan ditolak mentah. Jadi, ya kalau tidak suka diam saja.
Hal yang membuat saya tergelitik adalah saat dia dan teman-temannya bermain di dalam suatu acara. Saat mereka naik ke panggung, seorang teman yang kebetulan hadir dalam acara tersebut bertanya pada saya, “ menurut lo, mereka ngerti nggak ama musik yang mereka mainin?”. Saya pun jadi berpikir, ada benarnya juga. Selama ini, menurut pendapat saya mereka bermain musik hanya agar terlihat keren. Terlihat dari pilihan lagu yang mereka cover di atas panggung. Saya tidak bisa menyalahkan mereka juga, mungkin memang mereka belum teredukasi oleh musik tersebut, sehingga musik bagi mereka belumlah bisa menjadi attitude. Hanya sekedar jreng jreng jreng, terlihat keren, tenar, dan selesai. Sayang sekali, satu lagi bakat yang akan terbuang.
Memang pesona ketenaran sulit dihindari. Saya mengakui bahwa saya pernah bermain musik hanya demi hal tersebut. Akan tetapi, syukurlah Tuhan mengijinkan saya menempuh pendidikan di tempat yang lebih baik, saya bisa bersentuhan dengan dunia yang membuka pikiran saya. Ternyata musik tidak hanya sesederhana itu. Musik, misalnya, bisa menjadi tempat untuk membagi ide mengenai berbagai macam hal yang dapat membuka mata. Percayalah, jika suatu saat anda berkesempatan membuat lagu, melihat ide anda diterima jauh lebih keren daripada sekedar uang dan ketenaran, bahkan uang dan ketenaran itu hanyalah “efek sampingan” dari hal tersebut.
Yah, kalau saja mereka mau menggali musik itu lebih dalam. Musik bukan hanya soal enak didengar. Ada banyak filosofi yang dianut oleh berbagai macam aliran musik dan orang-orang yang terlibat di dalamnya. Filosofi-filosofi yang akan membuat seorang musisi besar memiliki sikap dan tanggung jawab terhadap karyanya. Bukan hanya memainkan lagu orang, lalu berlagak dan lantas semena-mena terhadap pendapat orang. Tetapi seperti yang saya bilang tadi, belum tentu mereka bisa disalahkan. Mungkin mereka belum mengetahui dan bersentuhan dengan hal tersebut. Sebagaimana saya masih belajar mengenai musik, mereka mungkin juga sedang mengalami proses tersebut.
Ada banyak filosofi yang menarik untuk diketahui dalam musik. Ada banyak musisi besar dengan sikap yang bisa dicontoh. Namun tentu saja, sesuai dengan pepatah “ambil yang baik, tinggalkan yang buruk” kita hanya perlu mengambil hal-hal yang kita rasa sesuai dengan kita, bukan lantas memaksakan dan menelan mentah-mentah. Seorang manusia terbentuk dari ide-ide mendasar yang dianutnya. Kalau kita hanya menelan mentah ide orang lain habis-habisan, apa bedanya kita dengan plagiator?
Jadi, untuk teman-teman yang juga mencintai musik, khususnya musik-musik yang melawan arus, marilah kita bersama-sama menggali lebih dalam ada apa di balik musik tersebut. Setiap unsur dalam lagu, notasi, lirik dan bahkan judul album memiliki cerita menarik. Temukan hal tersebut dan anda pasti akan tersenyum karena musik bukan hanya sekedar enak untuk didengar.

Tidak ada komentar: