Label

Senin, 11 April 2011

KSPK, Kepriben Sampeyan Punya Kepribadian?

Untuk mengawali tulisan ini, saya mau bilang, tulisan ini sedikit berbeda. Mengapa berbeda? Tulisan kali ini sedikit spesial. Mengapa spesial? Alasannya adalah tulisan kali ini sedikit lebih serius. Mengapa tulisan ini dibikin serius? Tugas sebagai mahasiswa kuliahan salah satunya dan beragam alasan lainnya.
Oya, sebelumnya, tulisan ini bukan bukti saya narsis. Masih mungkin kalau mau eksis. Tetapi tujuan sebenarnya bukan itu. Saya cuma mau cerita tentang diri saya. Daripada anda nonton sinetron dan anda jadi bulan-bulanan bualan lebih baik anda membaca kisah yang lebih nyata. Tulisan ini tentang kepribadian, cita-cita dan lainnya, saya mau berbagi pengalaman.
Kalau ditanya kepribadian atau watak, mungkin yang paling saya ingat di diri saya adalah saya pemarah. Sebenarnya saya ini orang yang pemarah. Di masa SD atau SMP saya gampang sekali tersulut emosi. Sumbu pendek, sedikit disulut langsung meledak. Hehe. Orang tua selalu berusaha menasihati kanan kiri. Tetapi waktu itu saya memang susah dibilangin. Bandel. Setelah sedikit lebih besar, usaha orang tua mulai berhasil sepertinya. Saya mulai sadar dan mau berusaha mengendalikan diri. Tetapi, semakin dewasa memang masalah itu semakin banyak. Walau begitu saya tetap tidak mau marah-marah di depan publik, itu akan sangat memalukan.
Marahnya memang tidak bisa hilang. Sudah ada dalam gen saya mungkin. Tetapi marah bisa dialihkan ke sesuatu yang lain. Ada banyak pelampiasan. Bukan, saya bukan bicara tentang menonjok boneka kelinci seperti yang biasa Ibu Nana dalam komik “Crayon Shinchan” lakukan. Itu kurang produktif dan kurang berguna. Kalau saya biasanya coba menulis tentang apa yang membuat saya marah. Biasanya bisa membantu. Bisa jadi lega setelah itu. Dendam dalam hati juga habis di situ, tidak sampai membatu. Hubungan baik dengan si subjek kemarahan juga bisa dijaga karena kita tidak mencak-mencak langsung di mukanya. Siapa yang suka dikata-katai di depan mukanya? Lalu biasanya karena sudah tanggung, tulisan itu sekalian saja saya sebarkan ke dunia maya.
Tetapi, ingat, jangan terlalu frontal memaparkan si subjek kemarahan. Bisa bahaya kalau tulisan kita terlalu kurang ajar. Bukannya menjaga hubungan, malah akan memperburuk hubungan dengan si subjek. Dia tentu juga marah, kan. Syukur kalau marahnya dia juga dipakai untuk hal lain. Kalau malah dipakai untuk perang dingin? Jadi, boleh saja marah. Marah itu manusiawi. Tetapi asal jangan sampai marah menambah masalah.
Selain dengan menulis, kalau saya punya masalah biasanya saya mendengarkan musik. Musik keras sangat membantu dalam hal ini. Sebenarnya ketertarikan saya dengan musik sudah dimulai sejak saya kecil. Saya mendengarkan semua musik. Tetapi tiap musik punya efek yang berbeda. Ada musik yang didengarkan saat kita sedang bersemangat. ada yang saat sedih. Dan ada yang saat marah. Walau saya mendengar semua musik, tetapi musik yang ada dewasa ini di televisi kurang bisa membuat saya tertarik. Bukan apa-apa, hanya saja itu bukan gaya saya. Hehehe.
Selain itu, saya orangnya kurang sabaran. Suka terburu-buru. Ya, sifat buruk perlu dikurangi bukan? Maka seperti marah tadi, sifat yang ini juga sedang berusaha dikurangi. Mungkin dengan membuat saya berpikir sebelum bertindak. Sudah banyak masalah yang saya dapatkan gara-gara sifat yang satu ini. Mengatasinya? Saya mencoba memperbanyak berpikir. Membaca buku juga bisa membantu, menurut saya. Karena membaca bisa mengasah imajinasi kita. Untungnya saya suka membaca. Membaca apa saja. Mungkin kadang anda bisa menemukan saya sedang membaca bungkus makanan yang isinya sedang saya makan. Aneh? Entahlah, kadang malah saya memungut potongan kertas koran hanya untuk membaca isinya. Ini mungkin juga sudah bawaan dari kecil, sudah tertulis dalam gen saya.
Kalau anda mengamati, mungkin saya hanya bicara sifat-sifat buruk dalam diri saya dan cara yang saya tempuh untuk mengatasinya. Memang, saya merasa tidak enak saja jika harus membicarakan kebaikan saya pada seluruh dunia (melalui dunia maya tentunya). Rasanya seperti sombong, baru segitu saja sudah pamer. Kalau bicara tentang kejelekan diri sendiri kan tidak apa-apa, tidak dihitung mengghibah/bergunjing sehingga tidak kena dosa. Syukur kalau ada yang bisa mengambil pelajaran, malah jadi pahala. Jadi, marilah kita berhenti membicarakan kejelekan orang lain dan mengurusi hidup mereka. Langkah termudah adalah dengan berhenti menonton infotainment. 
Masalah cita-cita, sewaktu kecil ketika ditanya saya menjawab dengan pasti. Pilot. Seperti merk bolpoin. Tetapi bukan, saya bukan mau jadi bolpoin, saya mau menerbangkan pesawat. Lalu, semakin dewasa semua makin berubah seiring waktu. Terakhir kali, keinginan saya adalah bermain dalam sebuah band. Tetapi sekarang karena saya kuliah di sini, saya sudah jelas akan jadi akuntan dan PNS, insya Allah. Keinginan lama itu tetap belum padam. Saya memang tidak langsung bisa menggapai cita-cita bermain dalam suatu band, tetapi mungkin jalan memutar masih ada.
Nanti, saat saya punya penghasilan sendiri, saya akan bangun studio band sendiri. Lebih baik sedikit menunggu daripada tidak sama sekali. Lagipula mau dipaksakan sekarang juga tidak bisa. Uang darimana? Hehe. Kalau nanti tentu sudah ada penghasilan yang bisa disisihkan. Mungkin kalau bukan studio band, gitar listrik cukuplah. Obsesi sejak lama, bisa bermain gitar dan punya gitar listrik. Tetapi, nanti. Butuh waktu memang, tetapi apa yang tidak butuh waktu di dunia ini?
Selain studio band, saya juga punya keinginan untuk punya perpustakaan sendiri. Mungkin awalnya dari minat baca saya yang (mungkin) besar dan seringkali membeli buku. Suatu saat koleksi itu akan cukup untuk membuat perpustakaan mini saya rasa. Tetapi tentu saja nanti, ketika saya sudah memiliki tempat tinggal tetap. Kalau tidak, mau ditaruh dimana buku itu. Kalau saya sudah memiliki tempat tinggal tetap, tentu saja bukunya bisa ditaruh di sana. Tetapi, nanti. Ketika saya sudah berpenghasilan. Sekarang memang belum bisa apa-apa, tetapi sebentar lagi insya Allah bisa. Sama seperti gitar tadi.
Sebenarnya, masih banyak yang mau saya ceritakan. Tetapi kalau kebanyakan, juga pembaca pasti bosan. Oleh karena itu, sekian dulu. Kalau masih berminat, silahkan baca tulisan saya lainnya. Terima kasih. 

3 komentar:

Kang.AbuAbu mengatakan...

Pilot, merk bolpoint, hahaha, ditunngu albumnya lang, kirim kerumah ya, wkwk

triratna mengatakan...

Rasulullah SAW bersabda yang artinya :
“Bukanlah orang kuat itu yang kuat dalam berkelahi, akan tetapi orang yang kuat adalah orang yang mampu mengendalikan hawa nafsunya ketika marah”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Gilang Hastanto mengatakan...

Kang Abu-abu hehe, amin, thanks bro

Pak Taufiq Makasi Pak, Insya Allah udah nggak kayak dulu lagi kok marah-marahnya, hehe