apa yang kupijak
pada benar ia berpihak
maka sedikit tiada aku beranjak
aku menolak
hatiku yakin, tak bimbang
adapun pendapat orang
berlainan saling silang
aku di sini, kau di seberang
membuatku tercengang
nyata kebaikan tak bisa berdagang
walau mereka senang
hatinya perang
aku tak bisa menawar
untuk apa yang aku dibayar
maka semua perkataanku tawar
tak bisa ke otak diantar
hanya memutar-mutar
di sela-sela nalar
lalu beringsut keluar
melalui alat pendengar
tetapi, aku juga sadar
sekali cemar, takkan lagi benar
apa yang kutawar
bukan untuk itu aku dibayar
aku dibayar bukan untuk ramah tamah
senyumku terlalu murah
sehingga ada yang marah
karena pada kontrak aku bersalah
mana yang lebih dulu
merangkul ataukah mengguru?
aku kira merangkul dulu akan manjur
ternyata mengguru dulu lebih menggiur
maaf, maaf, maaf
aku bukan si maha tahu
meski kau anggap begitu
tetap saja aku juga masih memburu ilmu
1 komentar:
puisi yang bagus, membacanya saya sempat agak sedikit mengernyitkan dahi
Posting Komentar